Acehpos.id | Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengeluarkan keputusan mengejutkan terkait Perang Yaman.
Biden menegaskan pihaknya akan menghentikan dukungan kepada aliansinya, Arab Saudi.
Hal ini berbeda dengan keputusan dua pendahulunya, Barack Obama dan Donald Trump yang mendukung Arab Saudi memeraing pemberontak Houthi di Yaman.
Dilansir kompas Tv, “Perang harus dihentikan,” ujar Biden terkait kebijakan politik luar negeri pertamanya sebagai presiden, Kamis (4/2/2021) dikutip dari BBC.
Perang Yaman sudah dimulai sejak 2014, antara Pemerintah Yaman dan para pemberontak Houthi.
Ketegangan kian meningkat setahun kemudian setelah Arab Saudi dan delapan negara Arab lainnya yang didukung AS, Inggris dan Prancis, mulai melakukan serangan udara kepada pihak Houthi.
Dengan keputusan ini, AS akan berhenti memberikan dukungan dalam operasi serangan, termasuk penjualan amunisi berpemandu presisi ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Meski begitu, hal ini tidak akan mempengaruhi operasi melawan Al-Qaeda di Semenanjung Arab.
Keputusan Biden ini pun dikritik organisasi bantuan, yang memperingatkan hal itu dapat mencegah mereka beroperasi di daerah di mana jutaan orang membutuhkan bantuan pangan.
Selain perubahan kebijakan mengenai Perang Yaman, Biden juga menegaskan pihaknya meningkatkan jumlah para pengungsi yang diterima di negara itu.
Selain itu, dia juga bakal membalikkan keputusan untuk menarik pasukan AS dari Jerman, tempat mereka ditempatkan sejak akhir Perang Dunia II.